Pemupukan yang Tepat & Berimbang untuk Tanaman Padi

Peningkatan produktivitas tanaman padi tentu menjadi target semua petani, oleh sebab itu muncul kecenderungan petani untuk menggunakan pupuk padi sebanyak-banyaknya dengan harapan hasil panen akan meningkat.

Kendati penggunaan pupuk memang erat kaitannya dengan peningkatan hasil panen dan pertumbuhan padi, namun yang tidak kalah penting adalah cara pemberian pupuk yang tepat serta memperhatikan keseimbangan unsur hara-nya. Pemberian pupuk yang “asal banyak” belum tentu baik, mengingat kandungan pupuk yang hilang percuma karena menguap atau ikut larut dalam air tanpa dimanfaatkan oleh tanaman malah akan jadi pemborosan atau bahkan merusak kesuburan tanah.

Peranan N,P, dan K pada Tanaman Padi

Tanaman padi sendiri cenderung memerlukan banyak hara N dibanding hara P ataupun K. Yuk kita simak masing-masing peranannya:

  • Unsur N(Nitrogen) merupakan unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya terhadap tanaman padi karena berperan dalam:

a. Merangsang pertumbuhan vegetatif padi dan meningkatkan jumlah anakan.

b. Pembentukan klorofil yang penting untuk proses fotosintesis yang mana proses ini menghasilkan pati sebagai sumber energi bagi tumbuhan. 

Salah satu ciri tanaman padi kekurangan N adalah tanaman berwarna pucat kekuningan dan pertumbuhannya lambat. Namun, hati-hati kelebihan N akan mengakibatkan tanaman padi mudah rebah dan terserang hama penyakit.

  • Unsur P(Phosphate) berfungsi sebagai sumber tenaga untuk tumbuh kembang tanaman, seperti:

a. Memperkuat akar.

b. Memperkuat vigor anakan padi sehingga tidak mudah rebah.

c. Memacu terbentuknya bunga dan bulir pada malai.

Padi yang kekurangan unsur P akan terlihat dari bentuk daun yang meruncing berwarna hijau gelap dan padi terlihat pendek.

  • Unsur K(Kalium) berperan sebagai aktivator berbagai enzim. Kalium akan meningkatkan:

a. Ketegaran tanaman. 

b. Ketahanan terhadap hama penyakit dan kekeringan.

c. Kualitas gabah.

Bila kekurangan Kalium, Sahabat bisa melihat gejala daun kering dan seperti terbakar pada sisi-sisinya.

Waktu dan Dosis Pemupukan pada Tanaman Padi

Pemberian hara dalam bentuk pupuk dapat dilakukan berdasarkan fase pertumbuhan tanaman, ataupun dengan melihat penampilan tanaman di lapangan.

  1. Pemupukan Pertama (Pada Umur 10-14HST)

Gunakan Pupuk Fertiphos dengan dosis 100 kg/ha, Saprodap 50 kg/ha, NPK Padi 50 kg/ha dan Urecote 50 kg/ha untuk merangsang pertumbuhan di masa vegetatif, yakni pembentukan akar dan daun.

  1. Pemupukan Kedua (Pada Umur 20-30HST)

Semprotkan NeoKristalon Hijau di 20 dan 30 HST dengan konsentrasi 2-3 gr/lt dan juga taburkan NPK Padi dengan dosis 150 kg/ha serta KCL 50 kg/ha untuk memaksimalkan jumlah anakan.

  1. Pemupukan Susulan (Pada Umur 40, 50 dan 60HST) 

Bila sering hujan

Untuk perawatan padi, semprotkan MKP Pak Tani dengan konsentrasi 5 gr/lt sebagai tindakan preventif terhadap serangan hama dan penyakit pada padi.  Bila sudah tampak serangan jamur seperti blast, tingkatkan konsentrasi MKP Pak Tani menjadi 10 gr/lt.  

Bila cuaca cerah

Semprotkan MKP Pak Tani (5 gr/lt) saat umur 40 HST, lalu susul dengan NeoKristalon Merah (3 gr/lt) di umur 50 dan 60 HST utk memaksimalkan pengisian bulir padi.

Selain itu, saat menjelang keluarnya malai, Sahabat Pak Tani juga bisa gunakan Poston 250 SC dengan dosis 250 ml/ha untuk menyeragamkan keluarnya malai.

Bagaimana Sahabat? Jika Sahabat memiliki pertanyaan, bisa langsung #TanyaPakTani untuk berkonsultasi gratis mengenai masalah pertanian, budidaya, produk, dan lain-lain melalui nomor Whatsapp 08112850050 atau klik tombol layanan pelanggan di website ya!

Untuk cari tahu produk untuk padi selengkapnya, kunjungi halaman ini ya.

Kembali Ke Cerita
Bagikan Artikel Ini
Share to FacebookShare to TwitterShare to WhatsappCopy Link

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *