Inilah 6 Teknik Budidaya Padi yang Sahabat perlu tahu!

Budidaya Padi

Teknik budidaya padi mungkin sudah tidak asing bagi Sahabat Pak Tani bukan? Pada artikel ini Sahabat bisa belajar maupun menerapkan di kemudian hari. Budidaya tanaman padi di Indonesia bukanlah hal baru, namun sudah turun-temurun. Padi merupakan komoditi pangan yang penting dan menyangkut kepentingan nasional karena beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Berikut 6 jenis teknik budidaya padi di Indonesia hingga saat ini: 

1. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)

Teknik Budidaya Padi PTT

Pengelolaan tanaman terpadu merupakan salah satu pendekatan untuk mengelola lahan, air, tanaman dan iklim secara terpadu dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, kelestarian lingkungan dan pendapatan petani. Komponen Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) berupa: 

  • VUB (Varietas Unggul Baru)
  • Benih bermutu,
  • Penggunaan bahan organik, pemberian nitrogen berdasarkan pembacaan bagan warna daun, pemberian pupuk P dan K berdasarkan analisis tanah atau status hara P dan K,
  • Pengendalian hama dan penyakit,
  • Penanaman bibit muda (15-21 hari setelah sebar) (1 bibit/rumpun), dan tanam dengan pola jajar legowo 2 atau tegel.

2. System of Rice Intensification (SRI)

System of rice intensification adalah salah satu cara budidaya tanaman padi pada lahan sawah irigasi juga pada lahan sawah tadah hujan. Ketersediaan air pada sawah irigasi dan tadah hujan inilah yang dapat menjamin pengelolaan tanah, air, dan tanaman secara efisien dan intensif.

Prinsip-prinsip dasar dari budidaya tanaman padi dengan teknik SRI ini di antaranya:

  • Pengolahan lahan sawah secara konvensional dengan adanya pengaplikasian pupuk organik saat pengolahan lahan.
  • Persemaian dilakukan pada lahan kering.
  • Cara tanam tunggal (satu bibit per lubang) dengan jarak tanam jajar (25×25 cm atau 30×30 cm).
  • Pengelolaan air dilakukan pada masa vegetatif dengan kondisi air macak-macak.
  • Pemeliharaan berupa penyiangan gulma, penyulaman, dan pengendalian hama.

3. IPB Prima

Teknik Budidaya Padi IPB Prima

Salah satu teknik untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi ialah IPB Prima. IPB prima merupakan teknik budidaya padi yang diciptakan oleh dosen dari IPB. Terdapat lima pilar agar padi memiliki produktivitas yang tinggi juga lestari. Kelima pilar tersebut adalah:

  • Restorasi lahan dengan jerami, yaitu pengembalian jerami pada lahan sehingga jerami sisa panen tidak dibakar melainkan kembali dibenamkan pada lahan sawah
  • Pengaplikasian IPB Bio, merupakan kegiatan penggunaan bakteri dekomposer yang bermanfaat untuk membantu dekomposisi jerami, penggunaan mikroba parasit, dan penggunaan pupuk IPB Bio pada pengolahan tanah kedua
  • Penerapan IPB Best Practice, merupakan perlakuan khusus yang dilakukan terhadap benih dan lahan pertanian. IPB Best Practice terdiri dari 1) penggunaan varietas unggul IPB, 2) benih bersertifikat, 3) penyiangan lahan terpadu, 4) persemaian terkendali, 5) penanaman terkendali, 6) pengairan sistem macak-macak, 7) pemupukan terkendali, 8) pengendalian OPT, 9) waktu panen dan pasca panen yang tepat, serta 10) bekerjasama dengan pihak swasta dalam bidang pemasaran
  • Penerapan mekanisasi pada pertanian
  • Pendampingan IPB serta penyuluhan.

4. Teknik Budidaya Hazton

IbM PADI HAZTON DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

Hazton ialah salah satu sebutan untuk teknik budidaya tanaman padi yang diciptakan oleh Ir. Hazairin, MS dan Anton Kamaruddin, SP, M.Si yang merupakan putera daerah Kalimantan Barat.

Teknik budidaya padi hazton dilakukan dengan cara penanaman bibit berumur tua 25-35 HSS (hari setelah semai) dengan jumlah 20-30 bibit per lubang tanam. Pastikan kondisi tanah pada akar bibit tetap utuh dan tidak perlu dilakukan pencucian. Jarak tanam yang digunakan menggunakan jarwo 2 atau jarwo 4.

5. Teknik Budidaya Jarwo Super

Teknik Budidaya Padi Jarwo Super

Teknik budidaya jarwo super ini dihasilkan oleh Balitbangtan setelah dilakukan penelitian di berbagai lokasi di Indonesia. Jarwo merupakan singkatan dari jajar legowo. Jajar legowo super adalah salah satu teknik budidaya terpadu antara padi sawah irigasi dengan jarwo tipe 2:1. Selain penggunaan jarak tanam jarwo, hal terpenting dari penggunaan teknik jarwo super adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan benih bermutu dan merupakan Varietas Unggul Baru (VUB)
  • Pengaplikasian biodekomposer sebelum dilakukannya pengolahan tanah
  • Penggunaan pupuk hayati
  • Melakukan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
  • Melibatkan penggunaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan)

6. Teknik Budidaya Salibu

Teknik Budidaya Padi Salibu

Salibu ialah varian dari teknik budidaya padi ratun, yakni tunggul padi yang kembali dipelihara hingga panen. Perbedaan antara ratun dan salibu ialah dari proses pemotongannya. Pada ratun dilakukan pemotongan satu kali, sedangkan pada teknik salibu pemotongan dilakukan dua kali. 

Pada teknik salibu, setelah pemotongan pertama tunggul dibiarkan bertunas 7-10 hari. Apabila tunas yang tumbuh >70% maka kembali pangkas atau potong hingga ketinggian 3-5 cm dari permukaan tanah. Bila tunas yang tumbuh <70% maka teknik salibu tidak disarankan untuk dilanjutkan.

Dari 6 jenis teknik budidaya padi di atas, pilih yang dapat diterapkan sesuai kondisi lahan pertanian yang ada di sekitar Sahabat. Teknik yang sesuai akan semakin maksimal apabila dikombinasikan penerapan pupuk dan pestisida milik Pak Tani sesuai yang tertera pada gambar di bawah ini ya, Sahabat.

Paket Budidaya Padi
Kembali Ke Cerita
Bagikan Artikel Ini
Share to FacebookShare to TwitterShare to WhatsappCopy Link

0 thoughts on “Inilah 6 Teknik Budidaya Padi yang Sahabat perlu tahu!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *